Senin, 26 April 2010

Atas Nama Islam Dan Nias Utara, Aidi Rahman Tampil Sendiri

NIAS UTARA merupakan salah satu daerah pemekaran kab. Nias. Pada MTQ XXXII tingkat Prov Sumatera Utara di Kab. Mandailing Natal, daerah ini merupakan kafilah dengan peserta paling sedikit, cuma 1 orang.

Aidi Rahman, 29. Dialah peserta satu-satunya yang mewakili Kab. Nias Utara dan bertanding di cabang Mujawad Dewasa Putra. Dia datang bersama Mansyurman, sebagai pendamping dan merupakan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Nias Utara.

Pemondokan mereka berada di Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Madina. Katanya, minimnya peserta terjadi karena faktor geografis Nias Utara baru dimekarkan 8 Agustus 2009 lalu.

Akibatnya, selain minim anggaran, pemerintah daerah tidak sempat menyelenggarakan MTQ tingkat kabupaten, sebagai peluang strategis untuk menjaring qari/qariah ke MTQ tingkat provinsi.

Kondisi yang cukup situasional itu membuat pemerintah setempat tidak ada pilihan, kecuali datang sebagai peninjau. Namun, kecintaan terhadap AlQuran yang bergema dalam sanubari, dan makin menggebu tatkala melihat mimbar MTQ dipenuhi nuansa artistik religius.

Aidi Rahman dan Mansyurman menjumpai panitia MTQ dan meminta agar bisa ditampilkan sebagai peserta di cabang Mujawad Dewasa Putra. Meskipun pesan dari Pemkab Nias Utara mereka dipesankan agar jadi peninjau saja.

Dengan berbagai pertimbangan, pihak panitia mengabulkan permintaan kafilah Nias Utara dan Aidil optimis untuk bisa tampil dengan penampilan terbaik. Meski tidak dapat juara nanti, namun sudah bisa berpartisifasi dalam event besar Islamini.

Setidaknya, lewat MTQ mereka telah membawa nama daerah tercinta dan menunjukkan bahwa denyut syiar Islam itu masih ada di Nias Utara. Pemkab Nias Utara pun peduli dengannya.

Kata Aidi, moment MTQ itu dimanfaatkannya untuk merekam suara-suara kafilah pemenang terbaik, dan akan dijadikan pelajaran serta perbandingan baginya.

Kemudian akan diaflikasikan dalam pengembangan Taman Pendidikan Al Quran yang dikelola bersama teman-temannya di Nias Utara. Sehingga harapan melahirkan qari dan qariah yang handal dari Nias Utara dapat diwujudkan.

Dari 11 kecamatan Nias Utara, cerita Aidi, 4 kecamatan penduduknya mayoritas muslim. Salah satunya Kecamatan Lahewa, yang merupakan daerah tempat tinggalnya.

Lahewa juga merupakan daerah basis yang melahirkan qari dan qariah mulai tingkat anak-anak hingga dewasa di Nias Utara. Sebelum Kab. Nias dimekarkan hingga menjadi 5 kabupaten/kota, Kec. Lahewa paling sering menjadi juara umum setiap MTQ tingkat kabupaten.

"Niat kami tampil di MTQ ini, semata karena kecintaan terhadap Islam dan Nias Utarasebagai tanah kelahiran saya. Kami ingin membuktikan bahwa umat muslim masih ada di Nias Utara dan pemerintah daerah cukup peduli pada kami," ujarnya.

Pada perbincangan itu, Aidil juga memuji pelayanan yang diberikan Pemkab Madina sebagai tuan rumah MTQ XXXII ini."Saya merasa seperti di rumah sendiri,"akunya.
SARMIN HARAHAP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar