Minggu, 06 Juni 2010

Gubsu Lantik Pj Bupati Nias Utara, Nias Barat dan Walikota Gunung Sitoli

Medan (SIB)
Gubsu H Syamsul Arifin SE melantik pejabat (Pj) Bupati Nias Utara, Nias Barat dan Walikota Gunung Sitoli secara sekaligus, Jumat (4/6) di Aula Martabe Kantor Gubsu dihadiri unsur Muspida Sumut dan ketiga kabupaten/kota tersebut.

Pj Bupati Nias Utara yang dilantik Drs Fonazaha Zega menggantikan pejabat Bupati sebelumnya Tolo Aru Hulu dan Pj Bupati Nias Barat Faduhusi Daeli SPd dan Pj Walikota Gunung Sitoli Drs Martinus Lase yang diperpanjang masa jabatannya.

Gubsu H Syamsul Arifin SE mengatakan, para pejabat yang telah diperpanjang ini juga segera memfasilitasi proses Pilkada 2010 yang akan datang. Terutama dalam penyediaan anggaran.

Perpanjangan jabatan ini merupakan apresiasi karena perjalanan waktu satu tahun beberapa tugas pokok Pj Bupati/Walikota telah diselesaikan dengan baik.

"Apa yang telah ditetapkan KPU Nias untuk menyelenggarakan Pemilukada pada Oktober ini agar didukung dan difasilitasi. Kita sangat menyadari bahwa pengunduran maupun penundaan Pemilukada akan memberi dampak pembiayaan semakin besar," ujar Gubsu.

Untuk itu, kata Gubsu, sejak dini kita bertekad agar dalam setiap proses tahapan Pemilukada dapat dilaksanakan dengan baik terutama bagi Pj yang diperpanjang masa jabatannya hanya enam bulan sehingga praktis waktu yang ada agar lebih dikonsentrasikan dalam mempersiapkan seluruh tahapan.

Lebih lanjut disebutkan Gubsu, apabila ada persoalan pembiayaan yang mengganggu Pilkada agar segera dikordinasikan dengan Pemerintah provinsi. "Kalau ada masalah pembiayaan harus segera dikoordinasikan kepada pemerintah Provinsi," ucapnya.

Pelantikan dan pengambilan sumpah ketiga Pj bupati dan walikota ini juga dihadiri Sekdaprovsu DR RE Nainggolan MM dan sejumlah Pimpinan SKPD di jajaran Pemprovsu dan ke tiga daerah tersebut. (M3/y)

Senin, 24 Mei 2010

Potret Balita Gizi Buruk di Nias Utara
Jakarta (SIB)
Julianus (5) tergolek di tempat tidur kayu. Tubuhnya kurus, berat badannya tidak sesehat anak-anak seusianya, hanya sekitar 11kg. Di kening Julianus terlihat bekas bisul yang baru saja memecah. Ia merupakan penderita gizi buruk plus pasien kaki berbentuk X.

"Ini anak saya ketiga. Saya beri makan umbi-umbian. Kalau ada uang, beli ikan asin dan beras. Duit sebagai buruh penyadap karet tidak bisa beli lauk," ucap Rahmat (33) orangtua Julianus di rumahnya, Sisarahili, Kecamatan Namohalu, Nias Utara, Sumatera Utara, Rabu (19/5) lalu.

Keluarga miskin itu hidup di rumah yang sangat sederhana. Dinding rumah terbuat dari kayu dengan ukuran hanya 3x4 meter. Di rumah itu terdapat 2 dipan (tempat tidur) kayu tanpa kasur dengan ukuran kecil dan besar.

Selebihnya, di dalam rumah tersebut, terdapat lemari untuk pakaian dan tungku kayu serta gerabah seadanya untuk memasak, ketel untuk menanak nasi dan air, penggorengan, dan beberapa gelintir piring. Tidak ada radio, televisi atau hal-hal lain seperti rumah pada umunya.

Atap rumah pu sudah bolong di sana-sini. Bila hujan,air bercucuran dari atap seng. Satu-satunya barang berharga yang dimiliki keluarga itu adalah sepasang babi yang dipelihara di belakang rumah, berhimpitan dengan dinding kayu. Saat detikcom melihat langsung kondisi rumah Julianus, babi-babi itu mengerok mencari makan.

"Saya sehari-hari menyadap karet milik orang. Tiap minggu di jual ke truk yang datang. Dapat duit Rp 75 ribu untuk makan seminggu. Kalau kurang, ngutang dulu ke warung," imbuh Rahmat.

Untuk memperbaiki gizi anaknya, setiap Kamis Rahmat membawa Julianus untuk mendatangi gereja dekat rumahnya yang berjarak sekitar 20 meter. Julianus bersama ratusan balita lain memperoleh makanan tambahan makanan dari salah satu LSM di salah satu gereja. Menu yang didapat Julian dan anak lainnya selalu berganti-ganti seperti nasi goreng ayam, sop ikan, gulai, telur rebus, dan mie goreng. Makanan besar itu ditutup dengan sajian buah dan susu serta snack."Dari menu itu, yang paling disuka anak-anak yakni nasi goreng dan opor ayam. Anak-anak berkumpul sejak pagi karena itu kami datang sekitar pukul 11.00 WIB," ucap Benard Silalahi, seorang relawan dari Yayasan Obor Berkat Indonesia (OBI).

Julianus hanya satu dari ratusan balita berstatus gizi buruk. Menurut data OBI, sedikinya 281 bayi-bayi itu harus menanggung derita kekurangan gizi. Selain gizi buruk, penyakit yang menyertai balita itu seperti katarak, busung lapar, anemia, hernia atau diare.

Pihak Pemkab Nias Utara sudah terlanjur pesimistis mengangkat wilayahnya dari keterpurukan. Pemerintah lokal hanya mengandalkan bantuan LSM atau pihak swasta dalam menangani minimnya kesehatan warga dan kemiskinan.

"Terus terang, Pemda merasa tidak mampu untuk melakukan apa yang dilakukan OBI yaitu perawatan terus menerus dan pengobatan gratis. Kalau ditemukan anak-anak gizi buruk bisa diantarkan ke Balai Pemulihan Gizi (dikelola OBI-red). Kalau sudah membaik, baru ke puskesmas pemerintah," ucap Asisten II Bidang Administrasi Umum Bupati Nias Utara, Edward Zega saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (21/5).(detikcom/o)

Senin, 26 April 2010

Atas Nama Islam Dan Nias Utara, Aidi Rahman Tampil Sendiri

NIAS UTARA merupakan salah satu daerah pemekaran kab. Nias. Pada MTQ XXXII tingkat Prov Sumatera Utara di Kab. Mandailing Natal, daerah ini merupakan kafilah dengan peserta paling sedikit, cuma 1 orang.

Aidi Rahman, 29. Dialah peserta satu-satunya yang mewakili Kab. Nias Utara dan bertanding di cabang Mujawad Dewasa Putra. Dia datang bersama Mansyurman, sebagai pendamping dan merupakan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Nias Utara.

Pemondokan mereka berada di Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Madina. Katanya, minimnya peserta terjadi karena faktor geografis Nias Utara baru dimekarkan 8 Agustus 2009 lalu.

Akibatnya, selain minim anggaran, pemerintah daerah tidak sempat menyelenggarakan MTQ tingkat kabupaten, sebagai peluang strategis untuk menjaring qari/qariah ke MTQ tingkat provinsi.

Kondisi yang cukup situasional itu membuat pemerintah setempat tidak ada pilihan, kecuali datang sebagai peninjau. Namun, kecintaan terhadap AlQuran yang bergema dalam sanubari, dan makin menggebu tatkala melihat mimbar MTQ dipenuhi nuansa artistik religius.

Aidi Rahman dan Mansyurman menjumpai panitia MTQ dan meminta agar bisa ditampilkan sebagai peserta di cabang Mujawad Dewasa Putra. Meskipun pesan dari Pemkab Nias Utara mereka dipesankan agar jadi peninjau saja.

Dengan berbagai pertimbangan, pihak panitia mengabulkan permintaan kafilah Nias Utara dan Aidil optimis untuk bisa tampil dengan penampilan terbaik. Meski tidak dapat juara nanti, namun sudah bisa berpartisifasi dalam event besar Islamini.

Setidaknya, lewat MTQ mereka telah membawa nama daerah tercinta dan menunjukkan bahwa denyut syiar Islam itu masih ada di Nias Utara. Pemkab Nias Utara pun peduli dengannya.

Kata Aidi, moment MTQ itu dimanfaatkannya untuk merekam suara-suara kafilah pemenang terbaik, dan akan dijadikan pelajaran serta perbandingan baginya.

Kemudian akan diaflikasikan dalam pengembangan Taman Pendidikan Al Quran yang dikelola bersama teman-temannya di Nias Utara. Sehingga harapan melahirkan qari dan qariah yang handal dari Nias Utara dapat diwujudkan.

Dari 11 kecamatan Nias Utara, cerita Aidi, 4 kecamatan penduduknya mayoritas muslim. Salah satunya Kecamatan Lahewa, yang merupakan daerah tempat tinggalnya.

Lahewa juga merupakan daerah basis yang melahirkan qari dan qariah mulai tingkat anak-anak hingga dewasa di Nias Utara. Sebelum Kab. Nias dimekarkan hingga menjadi 5 kabupaten/kota, Kec. Lahewa paling sering menjadi juara umum setiap MTQ tingkat kabupaten.

"Niat kami tampil di MTQ ini, semata karena kecintaan terhadap Islam dan Nias Utarasebagai tanah kelahiran saya. Kami ingin membuktikan bahwa umat muslim masih ada di Nias Utara dan pemerintah daerah cukup peduli pada kami," ujarnya.

Pada perbincangan itu, Aidil juga memuji pelayanan yang diberikan Pemkab Madina sebagai tuan rumah MTQ XXXII ini."Saya merasa seperti di rumah sendiri,"akunya.
SARMIN HARAHAP

Minggu, 25 April 2010

25 Anggota DPD Kabupaten Nias Utara Dilantik

Nias Utara (SIB)
Ketua Pengadilan negeri Gunung Sitoli Togar SH MH melantik 25 anggota DPRD Kabupaten Nias Utara periode 2009-2014, Jumat(23/4) di Balai Pertemuan Kabupaten Nias Utara.

Acara pelantikan diawali dengan pengambilan sumpah/janji anggota DPRD Kabupaten Nias Utara masa jabatan periode 2009-2014 didampingi oleh rohaniawan. Anggota DPRD yang dilantik yaitu;
1. Faogonaso Harefa Partai Hati Nurani Rakyat, 2. Pentaran Zebua Partai Karya Peduli Pembangunan, 3. Drs Foanita Zai Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, 4. Budieli Telaumbanua Partai Peduli Rakyat Nasional, 5. Arimei Zega SE, Partai Persatuan Daerah, 6. Agustinus Hulu SPd Partai Persatuan Daerah, 7. Kabuyu Hulu SH Partai Kebangkitan Bangsa, 8. Amizaro Waruwu SPd Partai Pelopor, 9. Srila Baeha Partai Pelopor, 10. Pidaman Nazara AMaPd Partai Pelopor, 11. Marsilinus Ingati Nazara AMd Partai Golongan Karya, 12. Sokhizatulo Zega Partai Golongan Karya, 13. Imanuel Zebua Partai Damai Sejahtera, 14. Sodiriang Ziliwu AMd Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia, 15. Alim Yunus Hulu, Partai Demokrasi Perjuangan, 16. Sozaro Gea Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia, 17. Ferieli Zalukhu Partai Demokrat, 18. Rasali zalukhu SAg Partai Demokrat, 19. Asnidar Hulu Partai Demokrat, 20. Hiskia Harefa AMaPd Partai Demokrat, 21. Notiria Harefa Partai Demokrat, 22. Desman Serius Nazara SE, Partai Patriot, 23.Tolosokhi Gea Partai Merdeka, 24. Asa aro Lase Partai Kasih Demokrasi Indonesia, 25. Dalifati Ziliwu SPd. Partai Kasih Demokrasi Indonesia.

Bupati Nias Utara Drs Toloaro Hulu pada sambutan tertulisnya mengatakan berdasarkan UU No 45 tahun 2008 tentang pembentukan Kabupaten Nias utara di Propinsi Sumut dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan pemilihan umum dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta protes penetapan anggota DPRD Kabupaten Nias Utara yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum maka Gubsu telah menerbitkan keputusan No.188.44/249/KPS/Tahun 2010 tanggal 8 April 2010 tentang pemberhatian anggota DPRD Kabupaten Nias dari Daerah Pemilihan 4 (empat) dan 5 (lima) serta pengangkatan anggota DPRD Kabupaten Nias Utara masa bakti 2009-2014.

Disebutkan, peran DPRD sangat strategis dalam kerangka mewujudkan kedaulatan rakyat dan menciptakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pada hakekatnya DPRD dan Pemerintah Daerah memiliki tujuan yang sama yakni untuk mewujudkan kesejahteran rakyat. Oleh karena itu tentunya diharapkan dapat tercipta hubungan kemitraan yang harmonis dengan tetap saling hormati tugas fungsi dan kewenangan masing-masing, kata bupati. (LZ/YH/u)

Rabu, 21 April 2010

Pemerintah Kabupaten Nias Utara
Sekretariat Daerah
Jalan Gunungsitoli-Lahewa Km. 42 Telp.---





Pengumuman Rencana Pengadaan Barang/Jasa
No Nama Paket Kegiatan Lokasi Kualifikasi Pagu Dana (Rp)
1 Pengadaan alat-alat angkutan darat bermotor Jeep (DAU) Kab. Nias Utara Usaha Kecil 890.000.000
2 Pengadaan alat-alat angkutan darat bermotor Minibus (DAU) Kab. Nias Utara Usaha Kecil 275.000.000
3 Pengadaan alat-alat angkutan darat bermotor SUV (DAU) Kab. Nias Utara Non Kecil 3.360.000.000
4 Pengadaan alat-alat angkutan darat bermotor Pick Up Kab. Nias Utara Usaha Kecil 800.000.000
Pick Up Double Cabin 4 x 4 = 1 unit
Pick Up Single Cabin 4 x 2 = 1 unit
Minibus = 1 unit
5 Pengadaan alat-alat angkutan darat bermotor Sepeda Motor (DAU) Kab. Nias Utara Usaha Kecil 325.000.000
6 Pengadaan kursi rapat rangka besi dan kursi plastik (DAU) Kab. Nias Utara Usaha Kecil 84.500.000
7 Pengadaan Infokus dan Tripot (DAU) Kab. Nias Utara Usaha Kecil 32.500.000
8 Pengadaan Sound Sistem dan Keyboard (DAU) Kab. Nias Utara Usaha Kecil 90.000.000
9 Pengadaan Radio SSB komplit (DAU) Kab. Nias Utara Usaha Kecil 82.550.000
10 Pengadaan tenda (DAU) Kab. Nias Utara Usaha Kecil 90.000.000
11 Pengadaan Meja 1/2 Biro dan Meja Biro (DAU) Kab. Nias Utara Usaha Kecil 20.000.000
12 Pengadaan Meja Rapat (DAU) Kab. Nias Utara Usaha Kecil 50.000.000
13 Pengadaan Pakaian Dinas KDH dan WKDH (DAU) Kab. Nias Utara Usaha Kecil 34.000.000

Selasa, 20 April 2010

Kanira Gagas Gunung Hili Maziaya Jadi Objek Ekowisata di Nias Utara

*Temazaro Zega: Kekayaan Wisata Nias Tidak Hanya Sebatas Potensi Pantai

Medan (SIB)
Gunung Hili Maziaya di kawasan Desa Maziaya Kecamatan Lotu, dengan ketinggian antara 3.500 meter hingga 4000 meter di atas permukaan laut, dinilai sangat potensial untuk dijadikan wisata ecouturism (ekowisata) andalan di wilayah Nias Utara, karena memiliki spesifikasi alam yang menantang minat para wisatawan.

Praktisi sastra dan pemerhati pembangunan daerah Nias, Drs Temazaro Zega dari Forum Komunikasi Masyarakat Kabupaten Nias Utara (FKM Kanira) menyebutkan Nias Utara sebagai daerah baru hasil pemekaran dari Kabupaten Nias, dinilai perlu bergerak cepat menggali dan menginventarisir unit-unit alam dan budaya sekitar untuk dijadikan objek wisata andalan disamping objek wisata yang sudah adaselama ini.

"Gunung Hili Maziaya ini cukup unik dari spesifik untk disajikan kepada para wisatawan, terutama para wisatawan tualang (avonturir) tingkat lokal maupun mancanegara.

Selain masih tetap memiliki rona alami yang asli (pure nature), objek yang memang mirip gunung ini juga bisa menjadi salah satu ciri khas pariwisata Nias Utara atas opini atau asumsi dominan selama ini bahwa kekayaan pariwisata Nias hanya berupa objek pantai," katanya kepada SIB di Medan, Rabu (7/4) lalu.

Dia mengutarakan hal itu dalam satu temu diskusi pembangunan Nias Utara pasca pemekaran, yang digelar sebagai forum urun rembuk dan sumbang saran atas pelaksanaan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Propinsi Sumut pada 30 Maret - 1 April lalu di Medan.

Diskusi yang melibatkan pengurus FKM Kanira yang dipimpin ketua umumnya Yos Lase SH, dan sejumlah warga asal Nias itu khusus membahas sejumlah gagasan yang dinilai strategis di jadikan masukan bagi pihak pemerintah daerah (Pemda) kabupaten baru di sekitar Kepulauan Nias pasca pemekaraan Nias.

Khusus untuk Nias Utara, Kanira terutama dari pihak warga selaku putra-putri asal desa Maziaya sekitarnya seperti Desa Hilinduria dan Lawira Satua, menggagasi agar Gunung Hili Maziaya dapat dimasukkan dalam daftar objek wisata reguler di lingkungan Dinas Pariwisata setempat. Lokasi gunung itu, ujar Temazaro, tidak begitu jauh dari desa Maziaya sendiri karena bisa ditempu satu jam (kurang lebih). Saat ini, memang sudah terdapat prasarana akses berupa jalan setapak yang sebelumnya memang sering dilintasi warga sekitar.

Selama ini, warga sekitar yang menuju atau mendaki gunung' itu hanya bersifat kunjungan sepintas atas tradisi masyarakat yang mencari kayu-kayu bakar di sekitar hutan, berburu burung, atau kebetulan mengolah ladang yang ada di sekitar lereng gunung itu.

Secara umum, akses utama menuju gunung untuk sementara ini adalah desa Hilinduria atau desa Lawira Satua setelah masuk ke Pasar Lahewa (ibukota Kabupaten Nias Utara). Dari kedua desa ini para pengunjung atau penggemar daki gunung atau panjat tebing dan cross country masih bisa menempuh lokasi dengan kendaraan roda empat, terutama tipe gardang ganda (four wheel drive) atau sepeda motor, lalu menempuh lanjut dengan jalan kaki.

Di ujung desa Maziaya, sudah terdapat satu lokasi yang sangat strategis untuk dijadikan halte atau pondok rehat sementara bagi para pengunjung sebelum melanjutkan langkahnya untuk mendaki.

"Saat ini, kami sedang berembuk untuk membuat daftar objek-objek yang akan diajukan kepada Pemda untuk dijadikan objek wisata resmi di Nias Utara. Di Tuhemberua misalnya perlu dibangun dermaga wisata karena potensi pantainya yang datar dan lurus persis di sisi jalan raya (darat) sehingga pas untuk paket kapal-kapal wisata mini.

Lahewa dengan pantai alam lautan bebasnya dan mutiara gugusan pulau-pulau kecilnya. Afulu dengan potensi desa-desa tradisionilnya yang masih asli dan perlu dipertahankan orisinalitasnya. Demikian juga dari Alasa dan Namohalu Esiwa. Masing-masing Nias pasca pemekaraan ini pasti akan menyajikan objek wisata andalannya.

Kalau dulu ketika Nias masih satu mengandalkan Pantai Sorakenya sebagai objek andalan, kini Pantai Sorake itu sudah menjadi milik Nias Selatan. Pantai Sirombu sudah milik Nias Barat, Pantai Olora milik Nias, Pantai Miga milik Kota Gunung sitoli, Pantai Tuhemberua dan Lahewa milik Nias Utara.

Tapi, apakah kekayaan wisata Nias hanya berupa pantai saja...? Tentu tidak, tentu banyak unit objek lainnya seperti gunung atau bebukitan alami, selain objek atau desa budaya sekitarnya," papar temazaro optimis. (M9/r)

Sabtu, 17 April 2010

Pemerintah Kabupaten Nias Utara
Dinas Pekerjaan Umum
Jalan Gunung Sitoli - Lahewa KM. 42 Telp Lotu
No Nama Paket Kegiatan Lokasi Kualifikasi Pagu Dana (Rp.)
1 Pembangunan air bersih di Kecamatan Lotu, Kab. Nias Utara Usaha kecil 895000000
Kecamatan Lotu (DAK - DAU)
2 Rehabilitsi sarana air bersih di Desa Kab. Nias Utara Usaha kecil 200000000
Umbubalodano, Kecamatan Sitoli Ori
3 Pemasangan Paving Block di halaman Kantor Kab. Nias Utara Usaha kecil 200000000
Bupati Nias Utara (DAU)
4 Penimbunan lapangan upacara dan halaman Kab. Nias Utara Usaha kecil 200000000
gedung pertemuan di Kota Lotu (DBH Pusat)
5 Pembangunan drainase dan penimbunan Kab. Nias Utara Usaha kecil 200000000
lapangan upacara/lapangan bola kaki di kota
Kecamatan Tuhemberua (DBH Pusat)
6 Pembangunan Kantor Dinas Pendidikan (DAK - Kab. Nias Utara Non kecil 2754200000
DAU)
7 Pembangunan Kantor Bappeda (DAK - DAU) Kab. Nias Utara Non kecil 2780000000
8 Pembangunan Kantor Bupati Nias Utara (DBH Kab. Nias Utara Non kecil 3000000000
Pusat)
9 Pembangunan Kantor DPRD Nias Utara (DBH Kab. Nias Utara Non kecil 2500000000
Pusat)
10 Pembangunan Rumah Dinas Bupati Nias Utara Kab. Nias Utara Non kecil 1600000000
11 Pembangunan Kantor Camat Tugala Oyo (DBH Kab. Nias Utara Usaha kecil 450.000.00
Pusat)
12 Lanjutan pembangunan Kantor Camat Alasa Kab. Nias Utara Usaha kecil 300000000
Talu Muzoi (DBH Pusat)
13 Pembangunan kios tertutup di lokasi terminal Kab. Nias Utara Usaha kecil 300000000
Lotu (DBH Pusat)
14 Pematangan lahan Kantor bupati (DBH Pusat) Kab. Nias Utara Usaha kecil 1000000000
15 Peningkatan/pemeliharaan jalan Lotu - Baho dhi. Kab. Nias Utara Usaha kecil 500000000
dimulai dari Lotu menuju Lokasi Kantor Bupati,
Kecamatan Lotu (DAK - DAU)
16 Lanjutan peningkatan Jalan Fadoro Sa'ua Kab. Nias Utara Usaha kecil 850000000
menuju jalan provinsi, Kecamatan Afulu (DAK -
DAU)
17 Rehabilitasi jalan ruas Sawo - Botombawo, Kab. Nias Utara Usaha kecil 1000000000
Kecamatan Sawo (DAK - DAU)
18 Rehabilitasi berat jalan ruas Hilisalo'o - Banua Kab. Nias Utara Non kecil 1450000000
Gea, dhi. Di mulai dari Hilisalo'o, Kecamatan
Sitoli Ori (DAK - DAU)
19 Rehabilitasi berat ruas jalan Botombawo - Kab. Nias Utara Non kecil 500000000
Lolo'ana'a dhi. Di mulai dari Lolo'ana'a,
Kecamatan Alasa (DAK - DAU)
20 Pemeliharaan/Peningkatan jalan dan ruas Fulolo Kab. Nias Utara Usaha kecil 500000000
Anaoma dhi. Di mulai dari Simp. Gereja Katolik,
Kecamatan Alasa (DAK - DAU)
21 Pembangunan ruas jalan desa dari simpang Kab. Nias Utara Usaha kecil 475000000
SDN Onozalukhu menuju Dahana Desa
Sifaoro'asi, Kecamatan Lahewa (APBD I)
22 Lanjutan Pembangunan jalan ruas Sihene'asi - Kab. Nias Utara Usaha kecil 475000000
Onozalukhu, Kecamatan Lahewa (APBD I)
23 Peningkatan jalan menuju terminal, Kecamatan Kab. Nias Utara Usaha kecil 300000000
Lotu (DBH Pusat)
24 Pengaspalan jalan menuju Rumah Retrik St. Kab. Nias Utara Usaha kecil 200000000
Vinsensius Onoda Desa Banua Gea,
Kecamatan Tuhemberua (DBH Pusat)
25 Lanjutan peningkatan / pelebaran jalan Lotu - Kab. Nias Utara Usaha kecil 750000000
Baho, Kecamatan Lotu (DBH Pusat)
26 Lanjutan pembangunan/pemeliharaan DI Kab. Nias Utara Usaha kecil 460000000
Sogawu Banua Gea, Kecamatan Tuhemberua
(DAK - DAU)
27 Lanjutan pembangunan/pemeliharaan DI Kab. Nias Utara Usaha kecil 440000000
Mo'afoa, Kecamatan Alasa (DAK - DAU)
28 Rehabilitasi bendungan DI Borosi, Kecamatan Kab. Nias Utara Usaha kecil 200000000
Afulu
29 Pemeliharaan Rutin Jalan Kabupaten Kab. Nias Utara Swakelola 350000000
(Swakelola - DPH Pusat)
30 Pengadaan kendaraan Dinas / Operasional Kab. Nias Utara Usaha kecil 100000000
31 Pengawas jalan (12 Paket / DAU) Kab. Nias Utara Non kecil 250000000
32 Rencana Layout Kawasan Perkantoran dan Detail Kab. Nias Utara Non kecil 550000000
Enggenering Design Perkantoran
Kabupaten Nias Utara (DAU 2010)
33 Pemutakhiran data jalan (K-1)dan jembatan (K- Kab. Nias Utara Non kecil 250000000
10) (DAU 2010)
34 Pengawasan Pembangunan / Pemeliharaan Kab. Nias Utara Usaha kecil 40000000
Daerah Irigasi pada Dinas PU Kab. Nias Utara
(8 Paket / DAU)
35 Pengawasan Pembangunan Perkantoran (8 Kab. Nias Utara Non kecil 300000000
Paket / DAU)